PENYULUHAN PEMANFAATAN PEKARANGAN DI SULAWESI UTARA

Authors

  • Conny N Manoppo

DOI:

https://doi.org/10.51852/jpp.v14i1.411

Keywords:

Extension, utilization of the home gardening, Penyuluhan, pemanfaatan pekarangan.

Abstract

This paper to describe the extension in the utilization of home gardening. The research was carried out in Minahasa Regency and Bitung City. The respondent consisted of 267 women who belonged to a women's group of gardeners. The results of descriptive data analysis and MannWhitney difference test show: Material and intensity of extension is appropriate. Extension material in the Bitung city is more appropriate than Minahasa Regency. The suitability of the extension method for the use of a categorized home garden is not appropriate. The extension method in Bitung City is appropriate than Minahasa Regency. The intensity of extension is appropriate. The intensity of extension in Bitung City is more appropriate than Minahasa Regency. The capability of extension staff is capable. The capabilty of extension staff in Minahasa Regency is capable than extension staff in Bitung City.

 

Tulisan ini menguraikan penyuluhan pemanfaatan pekarangan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Minahasa dan Kota Bitung. Responden adalah perempuan yang tergabung dalam kelompok wanita pemanfaat pekarangan sebanyak 267 orang. Hasil analisis data secara deskriptif dan uji beda Mann-Whitney menunjukkan: materi dan intensitas penyuluhan berada pada kategori sesuai. Materi penyuluhan di Kota Bitung dinilai lebih sesuai dibanding Kabupaten Minahasa. Metode penyuluhan pemanfaatan pekarangan berada pada kategori kurang sesuai. Metode penyuluhan di Kota Bitung dinilai lebih sesuai dibanding Kabupaten Minahasa, serta kemampuan penyuluh dalam melakukan penyuluhan pemanfaatan pekarangan berada pada kategori mampu. Kemampuan penyuluh di Kabupaten Minahasa dinilai lebih mampu dibanding penyuluh di Kota Bitung.

Author Biography

  • Conny N Manoppo
    Balitbangtan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara

References

Amanah S, Hastuti EL, Basuno E. 2008. Aspek

Sosial Budaya dalam Penyelenggaraan

Penyuluhan: Kasus Petani di Lahan

Marjinal. Sodality: Jurnal Transdisiplin

Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi

Manusia. Desember 2008, hal. 301-320.

Tersedia pada:journal.ipb.ac.id/

index.php/sodality/article/download/5879/

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian. 2011. Buku

Pedoman Umum Pelaksanaan M-KRPL.

Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian.

Bogor.

Baliwati YF. 2009. Pola Pangan Harapan:

Indikator Situasi Konsumsi dan

Ketersediaan Pangan Wilayah. Dalam:

Modul Pelatihan: Analisis Situasi dan

Perencanaan Ketersediaan Pangan

Wilayah (Tingkat I). Kerjasama Badan

Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

dengan Departemen Gizi Mayarakat

Fakultas Ekologi Manusia. Institut

Pertanian Bogor. Bogor

Harijati S. 2010. Potensi dan Pengembangan

Kompetensi Agribisnis Petani Berlahan

Sempit: Kasus Petani Sayuran di Kota

dan Pinggiran Jakarta dan Bandung.

[Disertasi]. Bogor (ID): Program

Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Indraningsih KS. 2011. Pengaruh Penyuluhan

terhadap Keputusan Petani dalam

Adopsi Inovasi Teknologi Usahatani

Terpadu. Jurnal Agro Ekonomi, Volume

(1), 1 – 24.

Ira M, Mujiburrahmad. 2014. Karakteristik

Petani dan Hubungannya dengan

Kompetensi Petani Lahan Sempit

(Kasus: Di Desa Sinar Sari Kecamatan

Dramaga Kab. Bogor Jawa Barat). Jurnal

Agrisep Vol (15) No. 2. 2014. Hal. 58-74.

Tersedia pada:

https://media.neliti.com/media/publication

s/13184-ID-karakteristik-petani-danhubungannya-dengan-kompetensipetani-lahan-sempit-kasus.pdf

Jarmie, MY. 1994. Sistem Penyuluhan

Pembangunan Pertanian Indonesia.

[Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian

Bogor, Program Pascasarjana.

Leeuwis C. 2009. Komunikasi untuk Inovasi

Pedesaan. Sumarah Be, Penerjemah.

Denpasar Bali: Kanisius. Terjemahan

Dari: Communication for Rural

Innovation. Rethinking Agricultural

Extension.

Manoppo, C.N. 2009. Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Partisipasi Wanita

Tani dalam Usahatani Kakao (Kasus di

Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala

Provinsi Sulawesi Tengah). [Tesis].

Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Manoppo, C.N. 2017. Kompetensi Perempuan

dalam Pemanfaatan Pekarangan Guna

Mendukung Diversifikasi Pangan di

Sulawesi Utara. [Disertasi]. Sekolah

Pascasarjana IPB. Bogor.

Mardikanto. 1996. Penyuluhan Pembangunan

Pertanian. Sebelas Maret University

Press. Jakarta.

Nguyen Thi LY, Teruaki N. Yosuke C. 2015.

Determinants of Biogas Adoption in

Manure Management of Vietnamese

Household Pig Production: A Case Study

in Tien Lu District, Hung Yen Province.

Journal Fac. Agr. Kyushu Univ. 60 (2),

–58. Tersedia pada:

http://catalog.lib.kyushuu.ac.jp/handle/2324/1543430/p577.pdf

Rahayu, Tri E., Shanti E., Ida NS. 2013.

Persepsi Masyarakat terhadap Biogas

Sebagai Energi Alternatif yang Ramah

Lingkungan di Kecamatan Selo,

Kabupaten Boyolali. Prosiding Seminar

Nasional 2013 Menuju Masyarakat

Madani dan Lestari, Fakultas Pertanian

UNS.

Rogers EM. 1983. Diffusion of Innovations:

Third Edition The Free Press. New York.

Sevilla CG, Ochave JA, Punsalan TG, Regala

BP, Uriarte GB. 2006. Pengantar Metode

Penelitian. Jakarta (ID): UI Press.

Singarimbun M, Effendi S. 1995. Metode

Penelitian Survai. LP3ES. Lembaga

Penelitian dan Penerangan Ekonomi dan

Sosial. Jakarta

Slamet M., 2003. Memantapkan Penyuluhan

Pertanian di Indonesia. Dalam

Membentuk Pola Perilaku Manusia

Pembangunan. Penyunting Ida Yustina

dan Adjat Sudrajat. Bogor: IPB Press.

Sumardjo. 1999. Transformasi Model

Penyuluhan Pertanian Menuju

Pengembangan Kemandirian Petani.

[Disertasi] Sekolah Pascasarjana IPB.

Bogor

________. 2008. Perlukah Standarisasi

Kompetensi. Makalah disajikan dalam

Seminar Pemberdayaan Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia IPB, 7 Juli

Suprijanto H. 2011. Pendidikan Orang Dewasa

dari Teori hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Suryana A. 2009. Penganekaragaman

Konsumsi Pangan dan Gizi: Faktor

Pendukung Peningkatan Kualitas

Sumber Daya Manusia. Tersedia pada:

www.bulog.co.id/...WIBPenganekaragaman

Tjitropranoto, P. 2005. Konsep Pemahaman

Diri, Potensi/Kesiapan Diri, dan

Pengenalan Inovasi. Jurnal Penyuluhan.

(1):62-67.

Tjondronegoro, SMP. 2004. Pengembangan

Masyarakat Mandiri. Di

dalam Susanto, D. editor. Prosiding

Seminar Lokakarya Nasional, Program

Studi Penyuluhan Pembangunan. Bogor:

Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor.

Yumi. 2011. Model Pengembangan

Pembelajaran Petani dalam Pengelolaan

Hutan Rakyat Lestari (Kasus di

Kabupaten Gunung Kidul Provinsi DI

Yogyakarta dan Kabupaten Wonogiri

Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Penelitian

Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 8

(3):196-210.

Downloads

Published

2020-08-17

Issue

Section

Articles