Kemandirian Anggota Kelompok Wanita Sawargi dalam Keberlanjutan Usaha Pengolahan Hasil Pertanian Di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor

  • Helvi Yanfika Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Siti Amanah Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
  • Prabowo Tjitropranoto Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
  • Anna Fatchiya Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
  • Sri Harijati Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Sejak tahun 2001 kelompok wanita di kelurahan Situ Gede, Kota Bogor telah melakukan pengolahan produk pertanian (talas), kegiatan ini dilakukan cukup lama tapi masih jauh dari kriteria wanita petani mandiri. Seperti, penyediaan bahan baku (talas), bahan baku alternatif, kegiatan pengolahan juga masih terbatas hanya sesuai dengan pesanan serta pemasaran yang masih terbatas.. Kemudian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan kemandirian wanit dan apa faktor yang terkait dengan tingkat kemandirian petani perempuan dalam pengambilan keputusan untuk kelangsungan usaha. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kemandirian wanita masih rendah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian anggota wanita tani adalah keterlibatan wanita tani dalam kelompok tani, interaksi dengan penyuluh, dan keaktifan mencari informasi hasil, sedangkan umur, pendidikan, dan pengalaman tidak berhubungan dengan kemandirian anggota kelompok wanita tani dalam keberlanjutan usaha pengolahan hasil pertanian di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor. Hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kegiatan pengolahan hasil talas peran penyuluh sehingga keterlibatan perempuan dalam semua kegiatan dalam kelompok dapat ditingkatkan juga. Hal ini juga mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan interaksi antara anggota kelompok, antara kelompok dan organisasi lainnya, serta seluruh elemen kelompok kedua administrator dan anggota untuk lebih aktif dalam pemasaran produk olahan seperti dodol talas , coklat, kecimpring dan kerupuk untuk kelangsungan usaha.
Published
2020-01-07
Section
Articles