PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DALAM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI DESA LERAN KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO PROVINSI JAWA TIMUR

  • Susana Susana Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor
  • Djaka Sulistya Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor
  • Tri Ratna Saridewi Dosen Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor

Abstract

Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan dan sikap petani dalam Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2010 di Desa Leran Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 32 orang responden dari 4 kelompoktani. Berdasarkan pengkajian pengetahuan diketahui bahwa sebagian besar petani tahu tentang varietas unggul baru (81,25%), pemberian bahan organik (87,50%), pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah (59,38%), pengendalian OPT dengan pendekatan PHT (65,62%), pengolahan tanah sesuai musim dan pola tanam (84,38%), tanam bibit 1-3 batang per rumpun (78,13%), serta panen tepat waktu dan gabah segera dirontok (68,75%). Sebagian besar petani kurang tahu tentang benih bermutu berlabel (62,50%), pengaturan populasi tanaman (65,62%), penggunaan bibit muda (71,88%), serta pengairan secara efektif dan efisien (59,38%). Sebanyak 56,25% petani tidak tahu tentang penyiangan dengan landak atau gasrok. Sedangkan dari hasil pengkajian sikap diketahui bahwa sebagian besar petani setuju terhadap varietas unggul baru (56,25%), pemberian bahan organik (81,25%), pengendalian OPT dengan pendekatan PHT (53,12%), pengolahan tanah sesuai musim dan pola tanam (81,25%), serta panen tepat waktu dan gabah segera dirontok (87,50%). Sebagian besar petani kurang setuju terhadap benih bermutu dan berlabel (62,50%), pengaturan populasi tanaman (71,88%), pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah (56,25%), penggunaan bibit muda (65,62%), tanam bibit 1-3 batang per rumpun (62,50%), serta pengairan secara efektif dan efisien (65,62%). 59,38% petani tidak setuju terhadap penyiangan dengan landak atau gasrok. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap petani terhadap teknologi PTT maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan.
Published
2020-01-01
Section
Articles