PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PENANGANAN PASCAPANEN DAN PENGOLAHAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI DESA CIBEBER I, KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

  • Diyono Diyono Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor
  • Amelia N Siregar Pengajar di STPP Bogor

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam pengembangan agribisnis padi sawah (Oryza sativa L) melalui penanganan dan pengolahan pascapanen, mengetahui perbedaan tingkat kehilangan hasil gabah/beras dalam penanganan dan pengolahan, mengetahui kelayakan/keuntungan pendapatan usahatani padi yang dijual dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) dibandingkan dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG), beras dan tepung beras. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2009 sampai dengan 9 Mei 2009 di Desa Cibeber I, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Responden adalah anggota kelompoktani Cinta Damai, Mayang Sari, Hegar Manah, dan Bina Mandiri sebanyak 20 orang yang mengusahakan komoditas padi sawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan, terjadi peningkatan pengetahuan petani secara nyata tentang penanganan pascapanen padi sawah rata-rata sebesar 25,5% dan keterampilan sebesar 15,5%. Terjadi peningkatan pengetahuan petani secara nyata tentang pengolahan padi sawah sebesar 23,5% dan analisis usahatani sebesar 20%. Terjadi perbedaan tingkat penyusutan/kehilangan hasil gabah dalam penanganan pascapanen. Kehilangan hasil cara petani sebesar 9,95%, sedangkan cara anjuran sebesar 6,63%. Penanganan panen sesuai anjuran menyebabkan kehilangan hasil berupa susut saat panen 2,42%, susut saat penumpukan sementara 0,96% dan susut saat perontokan 3%, sedangkan cara petani menyebabkan kehilangan hasil lebih besar, yaitu 2,60%, 1,60% dan 5,75%. Penyusutan GKP menjadi GKG, baik cara anjuran maupun cara petani sebesar 23%. GKG menjadi beras menghasilkan rendemen 62%, bekatul/dedak 13% dan sekam 25%. Pengolahan beras menjadi tepung tidak terjadi penyusutan, baik cara anjuran maupun cara petani. Hasil perhitungan analisis usahatani padi sawah diketahui R/C rata-rata GKP sebesar 1,44, GKG sebesar 1,45, beras sebesar 1,23 dan tepung beras sebesar 1,61. Tepung beras lebih menguntungkan karena tidak terjadi penyusutan dan harga jual lebih tinggi dibandingkan GKP, GKG dan beras.

Published
2020-01-01
Section
Articles