MODEL KOMUNIKASI EFEKTIF PADA PEMASYARAKATAN PANGAN NON BERAS DI KELURAHAN PASIR KUDA DAN KELURAHAN PASIR JAYA KECAMATAN BOGOR BARAT

  • Wida Pradiana Dosen Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor

Abstract

Kenaikan permintaan akan beras, dipacu oleh pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi oleh perluasan areal yang memadai, telah mendorong dicanangkannya berbagai program penganekaragaman pangan non beras sebagai pengganti bahan makanan pokok. Dalam proses penyebarannya diperlukan teknik-teknik berkomunikasi yang efektif agar inovasi yang didiseminasikan dapat diterima oleh sasaran. Komunikasi merupakan suatu proses yang dinamis dan melibatkan banyak unsur atau faktor, kaitan antara unsur/faktor dengan unsur/faktor lainnya dapat bersifat struktural atau fungsional. Struktur menunjuk pada tatanan kedudukan dan garis hubungan antara satu unsur/faktor dengan unsur/faktor lainnya, sedangkan fungsional menunjuk pada tugas dan peran dari setiap unsur/faktor dalam sebuah sistem. Melalui model, kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif mengenai struktur dan fungsi dari unsur-unsur/faktor yang terlibat dalam proses komunikasi. Tujuan penelitian ini adalah merancang model komunikasi yang efektif dalam pemasyarakatan pangan non beras, melalui penelusuran beberapa komponen komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi yang paling efektif dalam pemasyarakatan pangan non beras di Kelurahan Pasir Kuda dan Kelurahan Pasir Jaya adalah kombinasi Model Komunikasi S-R (Stimulus-Response) dan Model Komunikasi bertahap dua (Two step flow model of communication) dari Katz dan Lazarsfeld. Hal ini disesuaikan dengan jenis inovasinya yang sulit mereka terima karena faktor kebiasaan menjadi penentu. Respon masyarakat teradap penyebarluasan (diseminasi) informasi pangan non beras cukup baik, hal ini dibuktikan dari perhatian masyarakat terhadap kegiatan ini yaitu tingkat kehadiran (100%), antusias bertanya (76,92%), dan mencicipi pangan yang disajikan (100%).

Published
2020-01-01
Section
Articles