PEMASYARAKATAN PANGAN NON BERAS PADA MASYARAKAT LINGKAR KAMPUS DI KELURAHAN PASIR KUDA DAN PASIR JAYA KECAMATAN BOGOR BARAT

  • Wida Pradiana Dosen Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor
  • Ida Nuraeni Dosen Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor
  • Ait Maryani Dosen Jurusan Penyuluhan Pertanian, STPP Bogor

Abstract

Di Indonesia, padi merupakan bahan makanan pokok yang mewarnai perekonomian di
Pedesaan. Kenaikan permintaan akan beras, dipacu oleh pertumbuhan penduduk tanpa
diimbangi oleh perluasan areal yang memadai, telah mendorong dicanangkannya berbagai
program penganekaragaman pangan non beras sebagai pengganti bahan makanan pokok.
Jagung dan ubi kayu merupakan tanaman pangan yang dapat menggantikan beras sebagai
bahan makanan pokok. Jagung yang baru panen dalam bentuk butiran mengandung 307 kal per
100 gr bahan, sedangkan yang sudah disimpan 355 kal, sementara ubi kayu yang berwarna
putih mengandung 146 kalori dan 157 kal untuk setiap 100 gr bahan, maka kedua jenis bahan
tersebut dapat menjadi subtitusi/pengganti beras yang mengandung energi 360 kal per 100 gr
bahannya. Hanya untuk penggunaan ubi kayu diperlukan ± 2 kali lipat.
Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana proses
komunikasi inovasi tersebut berlangsung dan bagaimana respon masyarakat terhadap inovasi
yang disebarluaskan, sehingga dapat menimbulkan beberapa kecendrungan dalam melakukan
penerimaan terhadap inovasi, melalui penelusuran beberapa komponen komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Respon masyarakat teradap penyebar-luasan
(diseminasi) informasi pangan non beras cukup baik, hal ini dibuktikan dari perhatian
masyarakat terhadap kegiatan ini yaitu tingkat kehadiran (100%), antusias bertanya (76,92%),
dan mencicipi pangan yang disajikan (100%). Namun jika ditinjau dari minat dan keinginan
masyarakat untuk menggantikan nasi sebagai bahan makanan pokok, kebanyakan masyarakat
(86.66%) belum bisa menerimanya, 2) Saluran yang sangat efektif dalam penyebarluasan
informasi ini adalah saluran interpersonal baik dengan kunjungan rumah (87%) maupun
melalui media (70%), 3). efek komunikasi yang ditimbulkan dari pemasyarakatan pangan non
beras adalah sebanyak 4 orang responden mau menerima dan melaksanakan, namun sebanyak
26 orang menolak menggantikan makanan pokoknya dengan pangan non beras. sedangkan 28
orang responden mau menerima informasi mengenai hal ini tetapi tidak untuk
melaksanakannya.

Published
2020-01-05
Section
Articles