UPAYA PEMULIAAN DAN PELESTARIAN SAPI BALI DI PROVINSI BALI
DOI:
https://doi.org/10.51852/jpp.v1i1.196Abstract
Di antara berbagai bangsa sapi yang terdapat di Indonesia, sapi Bali merupakan salah
satu sapi asli setempat yang berpotensial untuk dibudidayakan, sapi ini berasal dari hasil
domestikasi banteng liar (Bibos Banteng Syn Bos Sondaicus) yang cukup lama. Menurut Meijer
(1962), proses penjinakan banteng liar tersebut terjadi di pulau Jawa, namun menurut Slijper
terjadi di pulau Bali pada zaman pra-sejarah.
Dalam perkembangan sapi Bali di Indonesia, pulau Bali merupakan sumber sapi Bali
murni dan kemudian disebarkan ke pulau Lombok, Timor dan Sulawesi Selatan. Sejak
munculnya penyakit Jembrana pada tahun 1964 hingga saat ini Bali tidak mengeluarkan sapi
bibit lagi. Penyebaran sapi Bali ke seluruh Indonesia berasal dari pulau Lombok, Timor dan
Sulawesi Selatan melalui bebagai proyek (Pane, 1990).
Dengan adanya kebijakan menggalakan penyebaran sapi Bali melalui program
intensifikasi dan ekstensifikasi peternakan, maka diperlukan bibit sapi Bali yang berkualitas
baik dengan jumlah yang banyak, untuk memenuhi kebutuhan sapi bibit ini, maka dengan
berpegang pada UU Peternakan No.6 Tahun 1968 Pemerintah memutuskan bahwa Pulau Bali
merupakan sumber bibit sapi Bali murni, dan dengan demikian ke pulau Bali tidak
diperkenankan memasukkan bangsa sapi lain, untuk melestarikan kemurnian Sapi Bali.
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Copyright on any article is retained by the author(s).
2. The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the works authorship and initial publication in this journal.
3. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
5. The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License