ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHATANI SAYURAN DATARAN TINGGI DI KAWASAN AGROPOLITAN PACET, CIANJUR

  • Soesilo Wibowo Dosen STPP Bogor
  • Santun R.P. Sitorus Dosen IPB Bogor
  • Surjono H. Sutjahjo Dosen IPB Bogor
  • Marimin Marimin Dosen IPB Bogor

Abstract

Program Agropolitan di Indonesia telah dilaksanakan di 98 kabupaten/kota pada
berbagai ekosistem, termasuk lahan kering dataran tinggi yang berbasis usahatani sayuran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan analisis keberlanjutan usahatani
sayuran dataran tinggi (USDT) di Kawasan Agropolitan agar dapat diupayakan pengelolaan
kawasan agropolitan yang berkelanjutan.
Penelitian dilakukan di Kawasan Agropolitan Pacet, Cianjur dengan pendekatan Rapfish
Analysis. Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa pengelolaan USDT di Kawasan
Agropolitan Pacet, Cianjur belum berkelanjutan karena indeks keberlanjutannya hanya
49,98%. Dari 38 atribut yang diteliti, terdapat 18 atribut pada dimensi lingkungan, teknologi
dan etika, yang berpengaruh penting terhadap pengelolaan USDT di Kawasan Agropolitan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penerapan teknologi mulsa plastik, irigasi tetes,
pertanian organik, konservasi kimiawi, minimum tillage, wanatani. Pada aspek lingkungan
diperlukan perbaikan penanganan terhadap kondisi hutan, alih fungsi lahan, sumber air,
agrowisata, run off dan erosi serta penggunaan pestisida. Sedangkan pada aspek etika/aturan
lokal diperlukan penanganan yang lebih baik terhadap penggunaan kompos, aturan pengelolaan
hutan, denda materi, kerjasama dan aturan penggunaan pestisida.

Published
2020-01-05
Section
Articles